Sunday, June 21, 2015

Lewat Sepakbola, Uni Papua Ajak Pengungsi Rohingya Bergandengan Tangan Hadapi Cobaan Hidup

Bermain bola dengan mata tertutup
Aceh (21/6),- Kepedulian terhadap masa depan anak-anak di dunia, terutama anak-anak yang hidup dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, adalah salah satu dari nilai-nilai yang dianut perkumpulan sepak sosial Uni Papua. Karena itu, ketika mendengar ratusan anak-anak pengungsi Rohingya terkapar di wilayah Aceh, tim Uni Papua langsung dikirim ke sana.

Terlepas dari faktor politik, agama atau urusan negara, tak ada salahnya kami turut serta mengambil peranan dalam memberikan perhatian sesuai dengan apa yang kami miliki,” tutur Ketua Umum Uni Papua,Harry Widjaja, Selasa(9/6) lalu.
Menuntun Si Buta untuk mencetak gol
Mengingat program Uni Papua berhubungan dengan sepakbola sosial, maka lanjut Harry, yang dapat dilakukan oleh timnya adalah memberikan keceriaan kepada pengungsi rohingya lewat sepakbola.”Kami memberikan bola dan menciptakan permainan lewat bola, tujuannya agar mereka terhibur dan sejenak melupakan derita yang dialami,” katanya.
Tim Uni Papua yang berjumlah 6 orang didukung oleh beberapa mitra, diantaranya Demokreatif dan The Leader, langsung diterjunkan ke lokasi pengungsian yang ketika itu berada di Desa Kuala Cangkoi, Kecamatan Tanah Pasir, Aceh Utara, 11-13 Juni lalu.
Diluar dugaan, kehadiran tim Uni Papua, Demokreatif dan The Leader membuat suasana pengungsian menjadi ramai. Bukan hanya pengungsi rohingya, warga sekitar hingga para petugas di sekitar lokasi pengungsian ikut berbaur dalam keceriaan bermain bola yang dipertontonkan anak-anak muda rohingya.
Diharapkan mereka tetap bergandengan tangan saling menuntun hadapi cobaan hidup 
Dituntun oleh Instruktur asal Brasil, Glaiton dan Manager Uni Papua, Alma Costa, anak-anak Rohingya berlari tanpa alas kaki dan menggunakan kain sarung, mengejar bola, menghalau bahkan jatuh di tengah rintik hujan dan tanah yang berlumpur. Namun, tak ada yang sedih atau marah, malah mereka semakin riang dalam suasana itu.

Keceriaan dalam lapangan,dirasakan juga oleh semua orang yang berada di luar lapangan. “Ini luar biasa, kami berterima kasih kepada Uni Papua. Lihat semua orang bergembira dengan permainan ini, belum pernah ada seperti ini, selama saya mendampingi para pengungsi rohingya,” tutur Hasan, salah satu relawan, yang setiap hari mendampingi anak-anak Rohingya di tempat pengungsian.(MR/Unipapua)

No comments:

Post a Comment

DUTA BESAR " SEPAKBOLA SOSIAL" DI SPANYOL.

Madrid, Spanyol. 22 November 2017 Duta Besar Republik Indonesia dan Berkuasa Penuh untuk Spanyol Dubes Yuli Mumpuni Widarso akan meng...