COACHING CLINIC SOCIAL FOOTBALL IN BALI

Coaching Clinic  bersama Coaches Across Continents (CAC), Sepakbola Sosial Indonesia (IDGEN), dan Komunitas Sepakbola sosial Uni Papua FC. kegiatan yang dilakukan ini merupakan salah satu kegiatan atau program dari sepakbola sosial  yang dilakukan atau diadakan setiap tahun dan tepat pada bulan September. 

Pada tahun ini kota pertama yang di kunjungi adalah Denpasar Bali sedangkan masih ada beberapa kota yang akan dikunjungi lagi. Tepat pada 11 september 2017 merupakan hari pertama coaching clinic di lakukan. Kegiatan kali ini  di ikuti oleh 20 orang , yang dimana mereka datang dari tempat yang berbeda seperti dari Surabaya dan Paiton ( Probolinggo), dan juga ada beberapa peserta yang merupakan warga negara Fransce yang berdomisili di pulau Dewata, mereka ikut serta mengambil bagian dalam kegiatan tersebut.

Dikesempatan kali ini para peserta di ajarkan tentang beberapa permainan yang dimana mengajarkan tentang bagaimana kita menyelesaikan kofnlik-konflik sosial yang ada atau sering terjadi di lingkungan sekitar kita atau tempat dimana kita tinggal, adapun game atau permainannya sebagai berikut :

1.     Circle of Friends

2.     Mingle-Mingle

3.     Marta for Conflict Resolution

4.     Messi For Healthy and Awareness

5.     Gaza Support System

6.     Stamford Bridge, dan

7.     Games For Children

Disini bukan hanya sekadar bermain tetapi para peserta diajarkan untuk bisa menyelesaikan masalah yang di hadapi mereka pada saat bermain game tersebut, dan juga mereka di ajak untuk berinteraksi tentang hal apa saja yang mereka ketahui dari game yang telah mereka bermain secara bersama-sama. 

Namun, dari kegiatan yang di ikuti oleh 20 peserta ini

, yang dipelajari adalah bagaimana atau betapa pedulinya diri kita terhadap situasi atau kondisi yang terjadi di lingkungan sekitar kita, ketika kita melihat masyarakat yang berada di sekitar kita, terutama kaum muda dan anak-anak melukan hal-hal yang tidak seharusnya mereka laukan, tetapi mereka telah melakukanya apa tanggapan kita terhaap mereka. Kembali lagi kepada diri kita sendiri apakah kita hanya mau berkata-kata saja bahwa hal tersebut tidak pantas untuk di lakukan, ataukah kita mau berbicara sambil bertindak dengan perbuatan serta mencari solusi untuk memecahkan masalah yang sedang terjadi di lingkungan sekitar kita.

- FP-